PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN AGAMA DI INDONESIA DAN MESIR YANG MENJADI DAYA TARIK MAHASISWA INDONESIA UNTUK MENUNTUT ILMU DI MESIR
DOI:
https://doi.org/10.62281/v2i12.1111Keywords:
Pendidikan Agama, Indonesia, Mesir, Al-Azhar, IntegrasiAbstract
Sistem pendidikan agama di Indonesia dan Mesir memiliki karakteristik yang berbeda, mencerminkan konteks sosial, budaya, dan sejarah masing-masing negara. Di Indonesia, lembaga pendidikan agama seperti pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam (UIN dan IAIN) berperan penting dalam mendidik generasi muda. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter santri melalui kehidupan sehari-hari yang disiplin. Madrasah mengintegrasikan kurikulum pendidikan umum dengan pendidikan agama, sehingga siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Kementerian Agama Republik Indonesia bertanggung jawab dalam pengelolaan pendidikan agama, termasuk pengembangan kurikulum dan akreditasi lembaga. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses pendidikan di daerah terpencil dan kualitas pengajaran yang bervariasi, sistem pendidikan agama di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi dalam membentuk karakter generasi muda. Di sisi lain, Mesir, dengan Universitas Al-Azhar sebagai lembaga pendidikan Islam tertua, menekankan tradisionalisme dalam pengajaran ilmu agama. Al-Azhar berfungsi sebagai pusat keilmuan Islam yang tidak hanya menawarkan program studi agama, tetapi juga mengeluarkan fatwa dan memberikan bimbingan kepada umat Islam. Kurikulum di Al-Azhar sangat komprehensif, mencakup berbagai disiplin ilmu agama, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami konteks sosial dan budaya ajaran Islam. Daya tarik Al-Azhar bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia, terletak pada reputasinya yang kuat dan kemudahan akses beasiswa. Perbandingan antara kedua sistem menunjukkan bahwa Indonesia lebih mengedepankan integrasi ilmu, sedangkan Mesir lebih fokus pada penguasaan mendalam terhadap ilmu agama. Metode pembelajaran di Indonesia cenderung modern, sementara Mesir masih mempertahankan pendekatan tradisional. Meskipun terdapat perbedaan, kedua sistem memiliki tujuan yang sama dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Kolaborasi antara kedua sistem pendidikan ini dapat memperkaya pemahaman dan praktik pendidikan agama, menciptakan sinergi yang positif dalam pengembangan pendidikan agama di tingkat global. Dengan memahami kelebihan dan tantangan masing-masing sistem, diharapkan dapat tercipta sinergi yang bermanfaat bagi pendidikan agama di kedua negara.
Downloads
References
Abdel-Moneim, 2022. Peran Al-Azhar dalam Pendidikan Islam. Kairo: Al-Azhar University Press.
El-Azhari, 2021. Sejarah Universitas Al-Azhar dan Pengaruhnya di Dunia Islam. Kairo: Al-Azhar University Press.
Fahmi, 2022. Beasiswa Pendidikan di Mesir untuk Mahasiswa Internasional. Kairo: Ministry of Education.
Hassan, 2020. Tradisi Keilmuan di Al-Azhar dan Implikasinya bagi Pendidikan Islam. Kairo: Al-Azhar University Press.
Khalil, 2023. Alumni Al-Azhar dan Perannya dalam Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Pustaka Islam.
Mulyana, 2020. Pendidikan Agama di Indonesia: Tantangan dan Peluang. Jakarta: Penerbit Pendidikan.
Nasser, 2021. Perbandingan Sistem Pendidikan Agama di Indonesia dan Mesir. Kairo: Islamic Studies Press.
Salah, 2021. Kurikulum Pendidikan Agama di Al-Azhar: Sebuah Tinjauan. Kairo: Al-Azhar University Press.
Sari, 2022. Pengalaman Mahasiswa Indonesia di Mesir: Antara Tantangan dan Kesempatan. Jakarta: Penerbit Pendidikan.
Sukardi, 2021. Mesir sebagai Pusat Keilmuan Islam: Sejarah dan Relevansinya. Jakarta: Pustaka Islam.
Zaki, 2023. Kurikulum Pendidikan Agama di Indonesia dan Mesir: Sebuah Perbandingan. Jakarta: Penerbit Pendidikan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Halimah Tusyadiah, Mislaini, Raudhatul Jannah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.