POLEMIK TRADISI TAHLILAN (KENDURI KEMATIAN) ANTARA PRO DAN KONTRA

Authors

  • Rusdin Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Author
  • Qadir Gassing Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Author
  • Muhammad Shuhufi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Author

DOI:

https://doi.org/10.62281/6nanam45

Keywords:

Polemik, Tahlilan, Sunnah, Bid’ah

Abstract

Tradisi tahlilan atau kenduri kematian merupakan salah satu amalan yang dilaksanakan oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia untuk mendoakan orang yang telah meninggal, dengan tujuan agar arwah si mati memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di akhirat. Meskipun tradisi ini sudah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat, polemik mengenai status hukum tahlilan—apakah termasuk sunnah atau bid'ah—terus berkembang di kalangan para ulama dan masyarakat umum. Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji secara kritis perbedaan pandangan tentang tahlilan antara kelompok yang menganggapnya sebagai sunnah dan mereka yang menganggapnya sebagai bid'ah. Penelitian ini akan membahas berbagai dalil, baik dari Al-Qur'an, hadits, maupun pendapat ulama klasik dan kontemporer, yang digunakan untuk mendukung kedua argumen tersebut. Selain itu jurnal ini juga akan mengeksplorasi pemahaman tentang konsep sunnah dan bid'ah dalam konteks amalan tahlilan, serta implikasi sosial dan religius dari praktik ini dalam masyarakat Indonesia. Diharapkan, melalui analisis yang mendalam, jurnal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai polemik tahlilan dan bagaimana masyarakat Islam dapat bersikap bijaksana dalam menanggapi perbedaan pandangan ini, tanpa mengabaikan nilai-nilai persatuan dan saling menghormati dalam keberagaman praktik ibadah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Abdillah, Syamsuddin. Rahasia Alam Roh. Bandung: Pustaka Setia. 2005.

Adi Suripto, Ida Bedande. Nilai-nilai Hindu dalam Budaya Jawa; Serpihan yang Tertinggal. Yogyakarta: Warna Grafika. 2009.

Ajaj Al-Khatib, Muhammad. Ushul Hadits ‚Pokok-pokok Ilmu Hadits. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2013.

Hajar, Ibnu. Al-Mathalib al-‘Aliyah. Beirut: Dar al-Fikr. 1409 H.

Halim Mahmud, Abdul. Al-Qur’an fi Syahri al-Qur’an. Kairo : Dar al-Ma’arif. 2002.

Ibnu Pakar, Sutejo. Tradisi Amaliyah Warga NU. Cirebon: CV. Aksarasatu. 2015.

Idahram. Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. 2011.

Idris al-Syafi'i, Muhammad. Al-Umm. Libanon: Dar al-Fikr. tth.

Lufaefi. Sejarah Lengkap Tahlilan di Indonesia. https://www.akurat.co/hikmah/1302412036/Sejarah-Lengkap-Tradisi-tahlilan-diindonesia

Ma’ari, Ahmad. Syamsuatir. Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara. Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan Vol. 33. No. 1. 2017.

Maimun, Achma. Tahlilan: Analisis Pertentangan Ideologis di Kalangan Umat Islam. Salatiga: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAIN Salatiga. 2013.

Masduqi. Sejarah Upacara Tahlil di Indonesia http://pesantren.or.id.42303.masterweb.net/ppssnh.malang/cgibin/content.cgi/art ikel/tahlil.single?seemore=y

Sadat, Anwar. Ikhtilaf di Kalangan Ulama al-Mujtahidin. Jurnal A-Risalah. Vol. 15. No. 2. 2015.

Syairazy. Al-Muhadzdzab. Mesir: Maktabah Isa al-Babiy al-Hallabiy. tth.

Taimiyyah, Ibnu. Majmu’ Fatawa. Beirut: Dar al-Fikr. 1404 H.

Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Khazanah Aswaja, ‚Memahamai, Mengamalkan dan Mendakwahkan Ahlussunah wal Jama’ah. Jawa Timur: Tim Aswaja NU Center PWNU. 2016.

Warisno, Andi. Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi. Jurnal Riya’ah. Vol. 02. No. 02. 2017.

Yuniardi, Harry. Santri NU Menggugat Tahlilan. Bandung: Mujad Press. 2007.

Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh. Libanon: Dar al-Fikr. 2002

Published

2025-01-08 — Updated on 2025-01-08

Versions

How to Cite

POLEMIK TRADISI TAHLILAN (KENDURI KEMATIAN) ANTARA PRO DAN KONTRA. (2025). Jurnal Media Akademik (JMA), 3(1). https://doi.org/10.62281/6nanam45

Similar Articles

1-10 of 969

You may also start an advanced similarity search for this article.