MEMBELI MASA KECIL: FENOMENA KIDULT PADA KOMUNITAS PECINTA MAINAN DI KOTA DENPASAR

Authors

  • Raishaina Kalida Zia Universitas Udayana Author

DOI:

https://doi.org/10.62281/phnhb352

Keywords:

Kidult, Komunitas, Mainan, Konsumerisme, Nostalgia

Abstract

Fenomena kidult menggambarkan individu dewasa yang mempertahankan minat terhadap aktivitas kekanak-kanakan seperti bermain dan mengoleksi mainan. Di Kota Denpasar, fenomena ini tampak jelas melalui munculnya komunitas-komunitas pecinta mainan yang aktif membentuk ruang sosial baru berbasis nostalgia dan budaya konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika dan implikasi fenomena kidult pada komunitas pecinta mainan di Kota Denpasar dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode etnografi melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap enam informan dari dua komunitas yaitu trading card game (TCG) dan Beyblade. Analisis penelitian didasarkan pada teori interaksionisme simbolik Mead dan teori hierarki kebutuhan Maslow. Teori Mead digunakan untuk melihat bagaimana makna mainan dibentuk melalui interaksi sosial, di mana individu menafsirkan, memodifikasi, dan mengonstruksi makna mainan dalam hubungannya dengan orang lain serta komunitas. Sementara itu, teori Maslow menjelaskan bahwa keterlibatan orang dewasa dalam hobi mengoleksi mainan tidak hanya sebatas aktivitas hiburan, tetapi juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa kidult menjadi bentuk pelarian dari tekanan kehidupan dewasa sekaligus ekspresi identitas melalui konsumsi produk bernuansa masa kecil. Komunitas mainan di Denpasar bukan hanya ruang hobi, tetapi juga wadah ekonomi, sosial, dan simbolik yang menegosiasikan kembali makna kedewasaan di tengah budaya konsumerisme modern.

Downloads

Download data is not yet available.

References

AP News. (2023, March 21). Nostalgia sells; nostalgia with a twist can be a smash. Associated Press. https://apnews.com/article/mcdonalds-peeps-wednesday-top-gun-business-nostalgia-354d0558bf09b2ed05281d3454121d1e

Bakti, I.S., Nirzalin & Alwi. (2019). “Konsumerisme dalam Perspektif Jean Baudrillard”. Jurnal Sosiologi USK, 13(2), pp. 146-165. https://doi.org/10.24815/jsu.v13i2.15925

Bernardini, J. (2014). “The Infantilization of the Postmodern Adult and the Figure of Kidult”. Postmodern Openings Journal, 5(2), pp. 39-55. http://dx.doi.org/10.18662/po/2014.0502.03

Brown, S.L, (2002). Intentional Community An Anthropological Perspective. State University of New York Press. https://books.google.co.id/books?id=DU3B6JdItFUC&lpg=PP9&ots=KOpujkT3A&dq=ANTHROPOLOGY%20community%20is&lr&hl=id&pg=P P5#v=onepage&q=community%20is&f=false

Maulidya, F., Adelina, M., & Hidayat, F.A. (2018). “Periodesasi Perkembangan Dewasa”. Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/1271

Moteetee, L. (2016). “Kidult Culture, Identity, and Nostalgia: The Case of The Regular Show”. Tesis (M.A.) Fundamental Communication Departmen of Communication Studies Faculty of Humanities University of Johannesburg.

Subawa, N.S., Widhiasthini, N.W., Pika, P.A.T.P., & Suryawati, P.I. (2020). “Hedonism on the Behavior of Consumer Society as a Global Cultural Transformation”. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences, 7(2), pp. 59-70. https://doi.org/10.21744/irjmis.v7n2.878

Published

2025-10-06

How to Cite

MEMBELI MASA KECIL: FENOMENA KIDULT PADA KOMUNITAS PECINTA MAINAN DI KOTA DENPASAR. (2025). Jurnal Media Akademik (JMA), 3(10). https://doi.org/10.62281/phnhb352