PENGERTIAN MA’NA AL-DAKHIL DAN AL-ASIL DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN

Authors

  • Aidil Fitri Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Author
  • Holisul Amin Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Author
  • Syarifuddin Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Author
  • Islamiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Author

DOI:

https://doi.org/10.62281/tfhtr691

Keywords:

Al-Dakhil, Al-Ashil, Tafsir Al-Qur’an, Israiliyat, Otentisitas Penafsiran

Abstract

Kajian ini membahas konsep ma‘na al-Dakhil dan al-Ashil dalam penafsiran Al-Qur’an serta dinamika pertumbuhan dan perkembangannya dalam sejarah tafsir. Al-Dakhil dipahami sebagai unsur asing yang menyusup ke dalam penafsiran Al-Qur’an, seperti riwayat israiliyyat, hadis palsu atau lemah, serta penafsiran ideologis yang tidak memiliki landasan yang sah dan bertentangan dengan Al-Qur’an, Sunnah, dan akal sehat. Sebaliknya, al-Ashil merujuk pada tafsir yang otentik dan valid, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis sahih, pendapat para Sahabat dan Tabiin, serta ijtihad yang sesuai dengan kaidah bahasa Arab dan syariat Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan analisis deskriptif-analitis. Sebagai contoh penerapan konsep al-Dakhil, dikaji penafsiran QS. al-Kahfi [18]: 74 yang menunjukkan adanya riwayat israiliyyat dalam sebagian tafsir, khususnya pada Tafsir al-Baidhawi, sementara Tafsir Ibnu Katsir menunjukkan sikap kehati-hatian, dan Tafsir Jalalain menampilkan uraian naratif tanpa kritik sanad. Kajian ini juga mengungkap bahwa al-Dakhil mulai muncul sejak masa Sahabat, berkembang pada masa Tabiin, dan semakin meluas pada era Abbasiyah seiring dengan ekspansi wilayah Islam, perbedaan latar belakang sosial-budaya, serta masuknya pengaruh non-Islam dalam khazanah tafsir. Dengan demikian, ilmu al-Dakhil fi al-Tafsir menjadi instrumen penting untuk menjaga kemurnian penafsiran Al-Qur’an, membedakan tafsir yang otentik (al-Ashil) dari yang menyimpang (al-Dakhil), serta melindungi umat Islam dari pemahaman yang keliru terhadap kitab suci Al-Qur’an.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abd Al-Rahman Muhammad Khalifah Ibrahim, Al-Dakhil Fi Al-Tafsir, Jilid 1 (Kairo; Dar Al-Bayan) 2; Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam, “Al-Dakhil Fi Al-Tafsir (Studi Kritis Dalam Metodologi Tafsir)”, Tafqquh, Vol. No. 2 (Desember 2014), 81.

Al-Dahabi Huzain, Al-Isroiliti Al-Tafsir Wa Al-Hadis, (Cairo; Majma’ Al-Buhus Al-Islamiyah, 1971), 85

Al-Fadhil Muhammad Abu Ibn Makram Ibn Manzhur, Lisan Al-Arab, Ditahqiq Oleh Abdullah Ali Al-Kabir, Dkk, (Kairo Al-Ma’arif), Juz 13, 16.

al-Mahalli Jalaluddin dan Jalaluddin asy-Suyuthi, Tafsir al-Jalalain, (Kairo: Dar al-Hadits, t. th), 391.

Baidhawi Imam, Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil, (Beirut: Dar al-Kitab al-‘Alamiah, 2003), 288.

Ghalib Abdurrahman Mihjah, Dirasah Mauduiyah Wa Al-Tatbiqiyah Fi Al-Dakhil, (Caoiro Jamiah Al-Azhar 1998), 61-62.

Ghoziyah Enok, Al-Dakhil Fi Tafsir Sebagai Objek Kajian Ilmu Al-Qur An, Vol. 9, No. 01 (2015) 95-97.

Husain al-Zahabi Muhammad, Tafsir wa al-Mufassirun, (Kairo: Dar al-Hadits, 2005), 256.

Husein Al-Dzahabi Muhammad, Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Penafsiran Al-Qur’an, Trj. Hamim Ilyas Dan Machnun Husein, (Jakarta; Pt Raja Grafindo Persada, 1996), 11-12.

Ibnu Katsir Imam, Tafsir Ibnu Katsir, terj. Arif Rahman Hakim, (Jawa Tengah: Insan Kamil, 2019), 501.

Mustafa Ibrahim, Al-Mu’jam Al-Wasit, (Turki; Dar Al-Dakwah, 1990), 275.

Mustafa Jamal Abd Al-Hamid Al-Najjar, Usul Al-Dakhil Fi Al-Tafsir Ayi Al-Tanzil, (Cairo; Universitas Al-Azhar Press, 2009), 23.

Ulinnuha Muhammad, Konsep Al-‘Asil Dan Al-Dakhil Dalam Tafsir Al-Qur’an, Jurnal Madania, Vol. 21, No. 2 (Desember 2017), 127.

Ulinnuha Muhammad, Metode Kritik Al-Dakhil Fi Al-Tafsir; Cara Mendeteksi Adanya Infiltrasi Dan Kontaminasi Dalam Penafsiran A-Quran, (Jakarta; Pt Qaf Media Kreativa 2019), 50.

Downloads

Published

2025-12-19

How to Cite

PENGERTIAN MA’NA AL-DAKHIL DAN AL-ASIL DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN. (2025). Jurnal Media Akademik (JMA), 3(12). https://doi.org/10.62281/tfhtr691