DAMPAK KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK PADA KESEHATAN MENTAL
DOI:
https://doi.org/10.62281/akkhj919Keywords:
Komunikasi Orangtua Anak, Kesehatan Mental Remaja, Depresi, Komunikasi Hati, Ketahanan MentalAbstract
Tingginya tingkat gangguan mental emosional pada remaja di Indonesia (Riskedas 2018) dan keterbatasan akses terhadap layanan konseling menciptakan urgensi untuk mengalihkan fokus intervensi ke lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Hal ini, didorong oleh adanya kesenjangan antara fungsi ideal komunikasi keluarga sebagai faktor protektif dengan realitas kegagalan komunikasi yang dapat menjadi faktor risiko buruk. Penelitian tinjauan literatur ini bertujuan menganalisis bentuk lima artikel kunci yang relevan, disaring dari 200 publikasi Google Scholar (2020-2025) menggunakan kata kunci terkait komunikasi, kesehatan mental, dan pola asuh keluarga. Hasil utama menunjukkan bahwa kualitas komunikasi jauh lebih penting daripada kualitas interaksi. Pola komunikasi yang terbuka, hangat, dan penerapan “komunikasi Hati” (jujur dan empati) terbukti secara signifikan mendukung kesejahteraan psikologis da berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sebaliknya, komunikasi yang tidak efektif dan ketidakharmonisan keluarga meningkatkan risiko depresi, bahkan memprediksi masalah mental hingga dua puluh tahun kemudian. Disimpulkan bahwa komunikasi yang suportif berperan sebagai variabel perantara utama dalam membentuk ketahanan mental, sehingga intervensi keluarga menjadi mendesak untuk memperkuat mental remaja.
Downloads
References
Aprilia, R. A., & Shauki, A. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Psikologi, 15(3).
Apriliana, A., Bahfiarti, T., Fatimah, J. M., & Hardi, M. W. (2025). Hubungan Intensitas Komunikasi Keluarga Terhadap Tingkat Kesehatan Mental Keluarga. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO, 10(2), 412–422.
Asri, A. H., & Ernyasih, E. (2025). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesehatan Mental Remaja: Literature Review. AN-NUR, 6(2), 131–145.
Baharuddin, B. (2019). Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Pada Min I Lamno Desa Pante Keutapang Aceh Jaya. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 5(1), 105–123.
Dalami, dkk. (2018). Studi Komunikasi. Dalam S. Noorbaya (Ed.), Psikologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Damayanti, S. (2023). Pola Asuh dan Perkembangan Kepribadian Anak. Jurnal Pendidikan. Daradjat, Z. (1988). Kesehatan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.
Festinger, L. (1957). A Theory of Cognitive Dissonance. Stanford, CA: Stanford University Press.
Giawa, A., Sari, N. L., & Huda, A. (2023). Pola Komunikasi Keluarga dan Kejadian Depresi pada Remaja di Era Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Heywood, A., & Yaméogo, H. (2022). Komunikasi Dua Arah yang Efektif. Jurnal Komunikasi Kontemporer.
Husri, H., Fadli, F., Sari, E. E., & Hastuty, D. (2025). Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Mental Emosional Remaja di SMP Negeri 9 Palopo Tahun 2025. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 20(1), 43–58.
Lestari, I., Saniah, N., & Balqis, S. (2025). Pelatihan Komunikasi Satu Arah, Dua Arah dan Transaksional pada Siswa di SMK Negeri 14 Medan. Dedikasi Saintek, 4(1), 70–78.
Lindeloew, B. (1999). Long-term consequences of poor parent-child communication. Journal of Child Psychology.
Maharti, D. A. (2023). Hubungan Peran dan Pola Komunikasi Keluarga dengan Gangguan Mental Emosional pada Remaja di SMAN 7 Jakarta Pusat (Skripsi, Universitas Nasional).
McCarty, C. A., Mahedy, L. C., & Fisher, P. A. (2003). Parent-child communication as a predictor of internalizing symptoms in children. Journal of Abnormal Child Psychology, 31(3).
Moniharapon, H. S. (2023). Peranan Komunikasi Keluarga dalam Kesembuhan Mental Anak Usia Remaja (16–24 Tahun). Jurnal Psikologi Klinis.
Nabila, N. (2022). Peranan Komunikasi Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak Remaja di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Studi Kasus Komunikasi.
Nur’aeni, R., dkk. (2023). Ilmu Dasar Keperawatan Anak. Bandung: Sada Pustaka.
Peren, J. (2023). A Systematic Review of the Association Between Parent‐Child Communication and Adolescent Mental Health. PMC (Taylor & Francis Online).
Prasetio, A., & Ifadah, R. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Interaksi Orang Tua dan Anak. Jurnal Psikologi Keluarga.
Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo. (2022). Akses Konseling Kesehatan Mental Remaja Indonesia. Laporan Kementerian Kesehatan.
Purnamasari, D., dkk. (2023). Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Masalah Mental Emosional Remaja. Jurnal Kesehatan.
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
Sari, R. A. P., & Yuliana, N. (2023). Pola Komunikasi Orang Tua pada Anak Generasi Z terhadap Kesehatan Mental Anak. Triwikrama, 2(9), 41–50.
Sriwenda, D., Sudiapermana, E., Pramudia, J. R., Saepudin, A., & Prasetyono, J. D. (2025). Impact of Parent’s Communication on Adolescent Social Anxiety. IJORER, 6(2), 398–409.
Syahrial, A. (2023). Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Kesehatan Mental Anak. Jurnal PSGA UINSU.
Universitas Gadjah Mada. (2016). Pola Komunikasi Keluarga Memengaruhi Kesehatan Mental Anak.
Widiastiti, N. L. P. R., Yeniastini, N. W., & Sutarjana, I. M. (2022). Hubungan Komunikasi Orang Tua dengan Kecenderungan Gangguan Mental Emosional Remaja. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 1(2).
Yanti, Y., Hidayatullah, M., & Fida, W. N. (2025). Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Kesehatan Mental Anak Remaja di Desa Karae. Innovative, 5(1), 1177–1188.
Yuniarti, E., dkk. (2021). Pola Komunikasi Keluarga dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Sains, dan Bahasa, 3(1).
Zulkarnain, Z., & Fatimah, S. (2019). Kesehatan Mental dan Kebahagiaan: Tinjauan Psikologi Islam. Mawaizh, 10(1), 18–38.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adenila Ayu Laksmitasari, Angeli Raya Ariadi, Suparmi (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









