HADIS DALAM PERSPEKTIF NAHDLATUL ULAMA ‎ANALISIS KE KRITIK

Authors

  • Muhammad Nawawi Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam Author
  • Muhammad Sofwan Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam Author
  • Fatichatus Sa'diyah Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam Author

DOI:

https://doi.org/10.62281/c8jmxv34

Keywords:

NU, Kajian, Pemikiran, Pemahaman, Hadis

Abstract

Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi keagamaan ‎terbesar di Indonesia yang memiliki pengaruh signifikan dalam ‎pemahaman dan praktik ajaran Islam di negara ini. ‎Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pemikiran ‎hadis menurut NU, pemahaman hadis menurut NU, serta kritik ‎terhadap metode yang digunakan oleh NU dalam memahami hadis.‎ NU memandang hadis sebagai sumber utama ajaran Islam setelah Al-‎Qur'an. Hadis ‎digunakan sebagai panduan dalam berbagai aspek ‎kehidupan, baik dalam ibadah, akhlak, ‎maupun muamalah (hubungan ‎sosial). NU menekankan pentingnya memahami hadis ‎dengan konteks ‎dan tujuan syariat, serta relevansinya dengan kondisi sosial ‎masyarakat ‎Indonesia.‎ NU mengadopsi pendekatan yang menggabungkan metode tradisional ‎dan kontemporer dalam menafsirkan hadis. Metode ini mencakup ‎penggunaan kitab-kitab klasik dan pandangan ulama terdahulu yang ‎diharmonisasikan dengan konteks modern. NU sangat menekankan ‎pentingnya sanad (rantai perawi) dan matan (isi hadis) dalam ‎menentukan kesahihan sebuah hadis. NU juga menggunakan metode ‎takwil untuk memahami hadis-hadis yang dianggap mutasyabihat ‎‎(samar).‎ Pemahaman hadis menurut NU ditandai dengan sikap moderat dan ‎inklusif. NU berusaha menjaga keseimbangan antara pemahaman ‎tekstual dan kontekstual hadis. NU juga menekankan pentingnya ‎ijtihad (penalaran hukum) dan istinbath (penyimpulan hukum) dalam ‎memahami hadis, sehingga menghasilkan fatwa yang sesuai dengan ‎kondisi zaman.‎ Meskipun pendekatan NU dalam memahami hadis dihargai oleh ‎banyak pihak, terdapat beberapa kritik. Beberapa ulama menganggap ‎bahwa metode takwil yang digunakan NU terkadang terlalu bebas dan ‎tidak cukup konservatif. Ada juga kritik bahwa NU tidak selalu ‎konsisten dalam penerapan metodologi hadis, terutama dalam konteks ‎politik dan sosial. Namun, NU terus berupaya untuk memperbaiki dan ‎mengembangkan metode pemahaman hadis mereka agar lebih sesuai ‎dengan kebutuhan umat Islam.‎ Tujuan tulisan ini agar mengetahui hadis menurut NU. Metodologi yang dipakai dalam tulisan ini ialah metodologi kualitatif dengan jenis library research. Sedangkan teknik penggalian data yang digunakan ialah dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa NU turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan kajian hadis di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

`Itr, Nūr al-Dīn. Manhaj al-Naqd fī `Ulūm al-Ḥadīth. Damaskus: Dār al-Fikr, 1979.

al-Quran.

Amin, Kamaruddin. Metode Kritik Hadis. Jakarta Selatan: Hikmah, 2009.

Ansor, A.M. Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama. Yogyakarta: Teras, 2012.

Asy`ari, Muhammad Hasyim. Risalah ASWAJA dari Pemikiran, Doktrin, Hingga Model Ideal Gerakan Keagamaan. Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2016.

Asy`ari, Hasyim. terjamah Risālah Ahl al-Sunnah wa al-Jamā`ah, pen. Bahrudin Achmad.vBekasi: Pustaka Al-Muqsith, 2021.

Damanik, Nurliana. Sejarah Pengkajian Pemikiran Hadis di Indonesia. Medan: CV. Prokreatif, 2023.

Firdaus, Salsabila dan Ulfah Rahmawati. “Hadis dalam Tradisi Nahdlatul Ulama: Studi atas Pemahaman Hadis Lajnah Bahtsul Masa’il”. Addin, Vol. 7, No. 2, Agustus 2013.

Ibn Mājah, Abū `Abdillah Muḥammad ibn Yazīd al-Qazwīnī. Sunan Ibn Mājah, Juz 2 tt: Dār Iḥyā’ al-Kutub al-`Arabiyah, tt.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakrta: Bulan Bintang, 2007.

Khat}i>b (al), Muh}ammad ‘Ajja>j. Us}u>l al-H{adi>th ‘Ulu>muhu wa Mus}t}ala>h}uhu. Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1975.

Muslim ibn al-Ḥajjāj Abū al-Ḥasan al-Qushayrī al-Naysābūrī. al-Musnad al-Ṣaḥīḥ al-Mukhtaṣar bi Naql al-`Adl ilā Rasūl Allāh SAW, Juz 4. Bayrūt: Dār Iḥyā’ al-Tirāth al-`Arabī, tt.

Nadia, Zunly. “Perilaku Keagamaan Komunitas Muslim di Indonesia”. Jurnal Living Hadis, Vol. 2 No. 2, Oktober, 2017.

Nizar,Muhammad. “Kajian Hadis di Kalangan NU”. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, Vol. 5, No. 2, 2019.

Qaṭṭān (al), Mannā`. Mabāḥith fī `Ulūm al-Ḥadīth. Mesir: Maktabah Wahbah, 2007.

Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin;Antasari Pres, 2011.

Syakur, Mahlail Sf. “Nahdlatul Ulama dan Kajian Hadis Nabawi”. Addin, Vol. 7, No. 2 Agustus 2013.

Wahid, Ramli Ab dul dan Dedi Masri. “Perkembangan Terkini Studi Hadis di Indonesia”. Miqat, Vol. XLII, No. 2. Juli-Desember 2018.

Wahid,Ramli Abdul. Sejarah Kajian Hadis di Indonesia. Medan: IAIN Press, 2016.

Yaqub, Ali Mustafa. al-Ṭuruq al-Ṣaḥīḥah fī Fahm al-Sunnah al-Nabawiyyah. Maktabah Darus-Sunnah, 2023.

Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2020.

Published

2024-12-17

How to Cite

HADIS DALAM PERSPEKTIF NAHDLATUL ULAMA ‎ANALISIS KE KRITIK. (2024). Jurnal Media Akademik (JMA), 2(12). https://doi.org/10.62281/c8jmxv34

Similar Articles

1-10 of 451

You may also start an advanced similarity search for this article.