WASPADA! CURAH HUJAN YANG CUKUP TINGGI: SUMATERA UTARA BANJIR

Authors

  • Mutiara Putri Nabila Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Author
  • Marisha Rahmani Tanjung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Author
  • Nabila Amalia Nasution Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Author
  • Abelia Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Author
  • Usiono Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Author

DOI:

https://doi.org/10.62281/v2i12.1258

Keywords:

Hujan, Cukup Tinggi, Banjir

Abstract

Banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, termasuk yang terjadi di Desa Marindal 1, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi. Banjir yang terjadi disebabkan oleh curah hujan yang melebihi kapasitas drainase, yang menyebabkan rumah terendam hingga lebih dari 2 (dua) meter. Ditambah dengan fenomena degradasi lahan dan perubahan iklim yang hanya akan memperburuk keadaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara curah hujan dan kejadian banjir, serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara dan observasi non-partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan tinggi dapat merusak infrastruktur, menyebabkan kerugian material, dan mengancam keselamatan. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir, yaitu dengan meningkatkan infrastruktur drainase, reboisasi, dan program mitigasi bencana yang melibatkan masyarakat. Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat banjir. Serta dibutuhkan strategi mitigasi yang efektif untuk dapat mengurangi risiko banjir di masa depan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aldilla, H. F. (2015). Analisis Profitabilitas Usaha Tani Bawang Merah Berdasarkan Musim di Tiga Kabupaten Sentra Produksi di Indonesia . SEPA, 253.

Angrella, C. (2020). Peranan Pemerintah Kota Tangerang dalam Penanggulangan dan Pencegahan Banjir Tahun 2020. Agregasi, 23

Bertan, M. M. (2021). Studi Penyebab Banjir Sungai Tondano Dianalisis dari Jenis Hujan Siklonik, Konvektif, dan Hujan Orografik. Ilmiah Media Engineering, 78.

Fadholi, A. (2012). Sistem Pola Tanam di Wilayah Priangan Berdasarkan Klasifikaasi Iklim Oldeman. Gea, 62.

Fadholi, A. (2013). Studi Dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD). Ilmu Lingkungan, 44.

Hasanah, H. (2016). Teknik-teknik Observasi. At-Taqaddum, 36.

Mauliddin, A. I. (2018). Telaah Kritis Makna Hujan dalam Al-Qur'an. Studi Alquran dan Hadis, 88.

Puspitotanti, E. (2021). Kajian Kerentanan Sosial Terhadap Bencana Banjir. Kajian Ruang, 177.

Riyanto, E. (2020). Pemanenan Air Hujan Menggunakan Ground Water Tank untuk Pemenuhan Air Baku di Lokasi Bangunan Perkuliahan (Lokasi Penelitian: Kampus 3, UM Purworejo). SEMESTA TEKNIKA, 55.

Singal, R. Z. (2019). Pemetaan Curah Hujan dalam Upaya Mengurangi Resiko Bencana Hidrometeorologi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Wilayah Kalimantan Timur. Teknik Sipil, 130.

Published

2024-12-22

How to Cite

WASPADA! CURAH HUJAN YANG CUKUP TINGGI: SUMATERA UTARA BANJIR. (2024). Jurnal Media Akademik (JMA), 2(12). https://doi.org/10.62281/v2i12.1258

Similar Articles

1-10 of 245

You may also start an advanced similarity search for this article.