PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MELAKUKAN INTERVENSI INDIVIDU TERHADAP KLIEN PENGEMIS DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.62281/v3i6.2146Keywords:
Intervensi Individu, Klien Pengemis, Pekerja Sosial, Rehabilitasi Sosial, Rumah Perlindungan SosialAbstract
Fenomena pengemis di kota-kota besar seperti Medan mencerminkan persoalan sosial yang kompleks dan multidimensional. Pekerja sosial di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Medan memiliki peran strategis dalam melakukan intervensi individu terhadap klien pengemis guna memulihkan keberfungsian sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam peran pekerja sosial dalam proses intervensi individu, strategi yang digunakan, serta tantangan dan faktor pendukung yang dihadapi Dalam lingkup rehabilitasi sosial. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap tiga informan, yaitu satu orang klien pengemis dan dua pekerja sosial yang aktif melakukan pendampingan di RPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial menjalankan peran sebagai pendamping, fasilitator, dan mediator, dengan pendekatan yang menekankan pada hubungan empatik, fleksibilitas, dan penguatan motivasi klien. Tahapan intervensi yang dilaksanakan mencakup engagement, assessment, planning, intervention, dan termination, meskipun pelaksanaannya seringkali dibatasi oleh durasi rehabilitasi yang singkat dan sumber daya yang terbatas. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan humanistik dan berbasis kebutuhan klien dalam upaya pemberdayaan sosial, serta perlunya peningkatan dukungan struktural dalam bentuk kebijakan dan layanan yang berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya penguatan kapasitas pekerja sosial serta perbaikan sistem rehabilitasi sosial agar intervensi yang dilakukan lebih efektif, adaptif, dan berdampak jangka panjang terhadap perubahan perilaku klien.
Downloads
References
Helfianti, S. (2023). Penertiban Pengemis Di Kota Banda Aceh Menurut Qanun Kota Banda Aceh Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketenteraman …. Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Humaniora Vol., XI(9), 1275–1284. Retrieved from https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/30644/%0Ahttps://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/30644/1/Fanny Fetalya%2C 190105024%2C FSH%2C HTN%2C 08223783007.pdf
Hepworth, D. H. (2006). Direct social work practice : theory and skills (7. ed). Belmont, CA: Belmont, CA : Thomson Brooks/Cole.
Iskandar. (2017). Intervensi dalam Pekerjaan Sosial (1st ed.; I. Salim, ed.). Makasar: Penerbit Ininnawa.
Name, A., & Booth, J. (2016). A Perspective Review of Common Misconceptions and Notes on the Revisions. Oxford University Department for Continuing Education.
Payne, M. (2011). Humanistic Social Work (Core Principles in Practice). Journal of Religion & Spirituality in Social Work, 30(2), 181–184. https://doi.org/10.1080/15426432.2011.567122
Sheafor, & Horejsi. (2008). Techniques and Guidelines for Social Work Practice (10th ed.).
Untoro, S. tri, & Subaidi. (2022). Pekerja Sosial dalam Penanganan Pengemis di Dinas Sosial Yogyakarta. Jurnal Kesejahteraan Dan Pelayanan Sosial, 3(1), 19–31.
Walker, S. (2019). Systems Theory and Social Work.
Zainullah, F., Regyna, C., Laras, F., Ayu, E., & Fadia, A. (2024). Penggunaan teori konsep diri sebagai intervensi pekerja sosial untuk penanganan pada permasalahan psikologis remaja. Jurnal Humanitas.
Zastrow Charles. (2016). Praktik Teknologi Sosial (12th ed., Vol. 1).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rafiqah Meidina Syakira, Raisa Alexandria, Rizka Ramadhani, Syahla Nur Azizah, Fajar Utama Ritonga (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.